Riyadhush Sholihin. Bab 50: takut kepada Alloh ta'ala.
Riyadhush Sholihin. Bab 50: takut kepada Alloh ta'ala.
Ayat ayat yang berkaitan dengan bab ini diantaranya hukuman Alloh ta'ala apabila sudah turun maka sangat pedih.
Riyadhush Sholihin. Bab 50: takut kepada Alloh ta'ala . Ayat ayat berkaitan, dengan bab ini, diantara nya .
Riyadhush Sholihin. Bab 50: takut kepada Alloh Ta'ala. Hadits no 396: seseorang yang beramal yang tampaknya bagus dihadapan manusia sampai antara dia dengan surga sejauh satu hasta tetapi kemudian masuk neraka karena ada jiwa yang tidak baik.
Riyadhush Sholihin. Bab 50: takut kepada Alloh Ta'ala. Hadits no 397: neraka ditarik oleh banyak malaikat. Hadits no 398: siksaan neraka yang paling ringan dialami oleh abu Tholib dengan diletakkan bara api dikakinya.
Riyadhush Sholihin. Bab 50: takut kepada Alloh Ta'ala. Hadits no 399: siksaan api neraka ada yang sampai di leher seseorang. Hadits no 400: ada yang tenggelam di keringatnya nanti di hari kiamat. Hadits no 401: menangisnya para shohabat ketika mendengar dahsyatnya hari kiamat.
Riyadhush Sholihin. Bab 50: alkhouf (takut). Hadits no 402: didekatkan matahari diatas kepala manusia pada hari kiamat. Hadits no 403: berkeringat manusia sampai air keringatnya mengalir ke bumi sejauh sekitar 35 meter, ada yang tenggelam seperti orang orang kafir.
Riyadhush Sholihin. Bab 50: alkhouf (takut). Hadits no 404: batu yang dilemparkan ke dasar neraka selama 70 tahun. Hadits no 405: hendaknya bersedekah walaupun dengan setengah kurma. Hadits no 406: langit berderit karena banyak malaikat yang bersujud.
Riyadhush Sholihin. Bab 50 : alkhouf/ takut. Hadits no 407: lima perkara yang akan dipertanggung jawabkan pada hari kiamat. Hadits no 408: bumi akan berbicara sebagai saksi. Hadits no 409: malaikat Israfil sudah siap untuk meniup sangkakala.
Riyadhush Sholihin. Bab 50: alkhouf/ takut. Hadits no 410: orang yang takut tertinggal akan segera berangkat diawal malam agar mendapatkan barang dagangan Alloh ta'ala. Hadits no 411: dikumpulkan manusia dihadapan Alloh Ta'ala dalam keadaan telanjang. Selesai bab ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar