Ringkasan Pembahasan :
1.
وَنُسَمِّي أَهْلَ قِبْلَتِنَا مُسْلِمِينَ مُؤْمِنِينَ، مَا دَامُوا بِمَا جَاءَ بِهِ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُعْتَرِفِينَ، وَلَهُ بِكُلِّ مَا قَالَهُ وَأَخْبَرَ مُصَدِّقِينَ
Kita menyebut mereka yang (shalat) menghadap
kiblat kita dengan (sebutan) kaum Muslimin dan kaum Mukminin selama mereka
mengakui apa yang dibawa oleh Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam dan membenarkan segala apa yang beliau
ucapkan dan beritakan.
وَلَا نَخُوضُ فِي اللَّهِ، وَلَا نُمَارِي فِي
دِينِ اللَّهِ
Kita tidak mengolok Allah
dan tidak membantah (debat kusir) dalam
masalah agamaAllah.
3.
وَلَا نُجَادِلُ فِي الْقُرْآنِ، وَنَشْهَدُ
أَنَّهُ كَلَامُ رَبِّ الْعَالَمِينَ، نَزَلَ بِهِ الرُّوحُ الْأَمِينُ،
فَعَلَّمَهُ سَيِّدَ الْمُرْسَلِينَ مُحَمَّدًا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ. وَهُوَ كَلَامُ اللَّهِ تَعَالَى، لَا يُسَاوِيهِ شَيْءٌ مِنْ كَلَامِ
الْمَخْلُوقِينَ، وَلَا نَقُولُ بِخَلْقِهِ، وَلَا نُخَالِفُ جَمَاعَةَ
الْمُسْلِمِينَ
Kita tidak menyanggah Al-Qur’an, dan kita bersaksi
bahwa ia adalah Kalam Rabbul ‘Alamin, diturunkan dengan perantaraan Ruhul Amin (Malaikat Jibril), lalu diajarkan kepada Penghulu para Nabi
yaitu Muhammad shallallahu 'alaihi wa ‘ala alaihi ajma’in. Ia adalah Kalamullah yang tak
akan dapat disamakan dengan ucapan
makhluk-makhluk-Nya. Kita pun tidak mengatakannya sebagai makhluk dan (dengan
itu) kita tidak
akan menyelisihi Jama’ah kaum Muslimin.
Pengertian mengenai "Jamaah".
4.
وَلَا نُكَفِّرُ أَحَدًا مِنْ أَهْلِ الْقِبْلَةِ بِذَنْبٍ، مَا
لَمْ يَسْتَحِلَّهُ
Kita tidak mengafirkan Ahli Kiblat (kaum Muslimin) hanya karena suatu dosa, selama dia tidak menganggapnya sebagai sesuatu yang dihalalkan.
وَلَا نَقُولُ لَا يَضُرُّ مَعَ الْإِيمَانِ ذَنْبٌ لِمَنْ عَمِلَهُ
Namun kita juga tidak mengatakan bahwa dosa itu sama sekali tidak berbahaya bagi orang yang melakukannya selama ia masih beriman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar